TUGAS1 SIM (IIN PUTRA-35114117)
NAMA : IIN PUTRA
NPM : 35114117
Penerapan
Teknologi Informasi Atau Sistem Informasi Dalam Sebuah Perusahaan
Peranan teknologi
informasi bagi perusahaan sangatlah penting.
Penerapan teknologi informasi pada tiap perusahaan atau organisasi
tentunya memiliki tujuan yang berbeda karena penerapan TI pada suatu
organisasi adalah untuk mendukung kepentingan usahanya. Apalagi dengan
kondisi saat ini, dengan persaingan dan fluktuasi dunia bisnis yang tinggi
sehingga penerapan TI bukan hanya sebagai supporting tools saja, tetapi
menjadi strategic tools, dimana fungsi dan perannya lebih komprehensif
dan lebih luas terkait pada visi, misi dan tujuan perusahaan. Namun
seringkali penerapan TI menjadi gagal karena banyak proyek TI yang
selalu tertunda dan berlarut-larut sehingga telah menghabiskan banyak dana
tetapi tidak membuahkan hasil. Struktur organisasi bisnis dan proses
manajemen yang baik juga merupakan kunci sukses keberhasilan penerapan TI,
sehingga faktor leadership menjadi tantangan sekaligus hambatan pada banyak perusahaan karena terkadang eksekutif puncak tak memiliki
visi terhadap investasi TI-nya.
A .
Konsep Manajemen Informasi dalam Perusahaan.
Bagi banyak orang, kantor merupakan tempat
korespondensi, persiapan formulir dan laporan, penyimpanan data, dan berkas
oleh juru ketik, sekretaris, arsiparis, petugas pemberkasan, operator mesin,
supervisor dan manajer. Latar di atas sering melibatkan produk fisik – surat,
memorandum, dan laporan yang ditulis; pernyataan dan nota yang disiapkan;
catatan dan rekaman; lemari berkas yang berisi salinan arsip. Kantor ini ada
wujudnya, tapi bagi mahasiswa manajemen perkantoran administratif, ini
merupakan gambaran umum sebuah kantor.
Berbeda dengan kantor dulu, dunia kantor sekarang
terus berkembang. Latarnya lebih luas, tergantung pada sistem mesin elektronik
yang mempengaruhi organisasi. Dunia kantor baru, tidak menekankan pada data
atau formulir, tapi pada informasi. Bukan pada mesin, tapi pada sistem dimana
mesin dan pegawai berfungsi. Manajemen kantor administratif, mirip dengan
manajemen informasi, menjadi bidang kerja dinamis yang terdiri dari sistem
administrasi, proses data, reprografis, proses kata, manajemen data,
telekomunikasi dan mikrografis. Perubahan yang membawa pandangan baru dunia
kantor memberi spesialisasi untuk banyak pekerja dan perlunya manajer kantor
administrasi yang memiliki pengetahuan yang luas.
Manajemen juga berlaku pada manajemen fungsi kantor.
Manajer kantor bertanggung jawab merencanakan, mengorganisasi dan mengotrol
semua kegiatan perusahaan dan mengarahkan orang untuk mencapai tujuan
perusahaan. Fungsi manajemen kantor terbatas pada layanan berkas dan
pegawai. Adanya perkembangan zaman dan metode informasi muncul tuntutan agar
informasi dan krputusan dilakukan lebih cepat. Manajemen mulai tergantung pada
kekuatan kantor karena teknologi komunikasi dan komputer memberi kekuatan
proses informasi kepada kantor yang lebih besar. Konsep ”kantor satu
departemen” memperluas konsep manajemen administratif yang lebih terpusat.
Konsep sistem informasi manajemen menggabungkan
semua fungsi informasi perusahaan dalam suatu jaringan informasi. Jaringan ini
ada pada gambar 1-3 dimana fungsi koordinasi (pusat informasi) merupakan pusat
intelijen atau basis data organisasi. Jaringan ini secara teori memberi akses
ke semua data dan informasi dalam perusahaan. Jaringan ini menggabungkan sumber
informasi tentang pelanggan, sumber pasokan dan info produk, serta informasi
keuangan dan pasar. Informasi tersebut diperoleh dari lingkungan eksternal dan
dimasukkan ke lingkungan internal. Fungsi informasi ini dikelola dalam sistem
informasi terpusat di banyak perusahaan besar dan badan pemerintahan. Sistem
ini kompleks, melibatkan posisi baru, peralatan baru, dan reorganisasi, yang
direncanakan dalam beberapa tahap selama bertahun-tahun.
B . Konsep Keunggulan Kompetitif Dalam
Operasional Perusahaan.
Suatu perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika
perusahaan tersebut mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki pesaing, melakukan
sesuatu lebih baik dari perusahaan lain, atau mampu melakukan sesuatu yang
tidak mampu dilakukan oleh perusahaan lain.Keunggulan kompetitif perusahaan
dapat dibangun di atas salah satu dari tiga disiplin nilai. Pertama,
operasional prima (operational excellence).
Perusahaan yang menggunakan strategi ini berupaya mencapai biaya paling efisien
pada setiap proses bisnis yang menghasilkan kualitas jasa dan barang sesuai
harapan pelanggan. Kedua, keakraban dengan pelanggan (customer intimacy). Perusahaan yang menggunakan
strategi ini mempertahankan bisnis dengan menunjukkan pemahaman luar biasa pada
kebutuhan dan harapan pelanggan melebihi rata-rata kompetitor. Ketiga,
produk atau layanan yang senantiasa inovatif dan terdepan (product leadership).
C . Strategic Uses of Information
Technology
Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah
organisasi bisnis. Strategi persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri
mampu memberikan keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya, mutu
dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi pada
kemampuan mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis
menjadi pusat yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi.
Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap
setimbang.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat
penggunaan teknologi informasi dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai
dari perencanaan, analisa dan perancangan. Sejalan dengan semakin luasnya
pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka pemisahan antara
teknologi informasi dan strategi kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat.
Hal ini karena seluruh strategi kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi
informasi.
Strategi perusahaan berbasis teknologi informasi perlu
dibuat karena sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga
harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan
daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya
teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat
dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan
profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan
biaya. Selain itu, strategi perusahaan berbasis teknologi informasi digunakan
untuk mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan investasi serta menjamin
bahwa teknologi informasi yang direncanakan benar-benar menjawab kebutuhan
bisnis perusahaan akan informasi.
D . Membangun Customer Focused Bisnis
Strategi bisnis yang paham akan perubahan tentu
selalu mengaitkan dengan unsur perubahan yang paling dimensif, yaitu teknologi.
Kemampuan menyerap informasi dari perkembangan teknologi baik unsur perangkat
keras maupun perangkat lunak merupakan wujud dari kepekaan akan nilai-nilai
persaingan bisnis dan wujud strategi bisnis. Misal ketika pergeseran dari mesin
fotokopi yang selalu besar dan berat dengan listrik yang besar beralih bahwa
mesin fotokopi bisa menyatu dengan print dan fax, atau mesin foto kopi portabel
yang irit. Sehingga efisiensi anggaran dan efisiensi waktu dapat mewujudkan
kepuasan pelanggan dari faktor harga yang terjangkau dan layanan yang cepat
pula, ini adalah wujud strategi bisnis yang baik.
E . Value Chain & Strategic Information System
Sistem Informasi yang mendukung atau membentuk posisi
kompetitif dan strategis bagi suatu perusahaan sehingga dapat bertahan dan
sukses dalam jangka panjang jika ia mampu mengembangkan strategi dalam
menghadapi lima macam kekuatan kompetitif yang membentuk struktur kompetisi di
dalam industrinya. Keunggulan Kompetitif suatu perusahaan
dapat diwujudkan jika senantiasa berupaya mengatasi pesaing yang sudah ada.
Pesaing baru. Ancaman barang atau produk pengganti, kekuatan tawar pelanggan
dan pemasok. Melalui model rantai nilai, aktifitas nilai utama dan
pendukung perusahaan diarahkan agar dapat menggunakan dan
menghasilkan informasi untuk dimanfaatkan para
eksekutif perusahaan.
F . Re-engineering Bussiness Process
Dalam
ilmu komputer dan manajemen suatu pendekatan yang bertujuan perbaikan dengan
cara menaikan efisiensi dan efektivitas dari proses bisnis yang ada di dalam
dan seluruh organiasi. Kunci untuk bagi organisasi untuk melihat proses bisnis
mereka dari yang bersih persepektif dan menentukan bagaimana mereka dapat
membuat proses ini yang terbaik untuk meningkatkan cara mereka menjalankan
bisnis.
G . Menciptakan Virtual Company
Suatu perusahaan dapat membuat suatu aplikasi sistem informasi yang
digunakan untuk menjembatani antara perusahaan dan klien secara
online yang terdiri dari customer yang saling terintegrasi dan supplier dalam
port bisnis yang masuk ke dalam jaringan bisnis (business bus). Untuk kepentingan komunikasi dan
pelayanan dengan supplier dan customer di jalur business bus, maka dibuat beberapabusinness port pendukung dengan melibatkan pihak
ketiga, yaitu media transportasi, service financier untuk
metoda pembayaran, chating room dan massaging untuk layanan
komunikasi.
Untuk membangun sebuah Virtual
Company, ada beberapa komponen yang dapat digunakan ,
diantaranya :
1. Email
Hampir semua
company menggunakan email dalam proses komunikasi, kapanpun dan dimanapun.
2. Sistem
yang otomatis dan mudah digunakan
Menggunakan
suatu apikasi sistem informasi yang bekerja secara otomatis untuk menggantikan
pegawai secara langsung, dengan demikian waktu yang digunakan lebih
efisien.
3. Digital company
Membuat
elektronik company secara on-line.dengan system online , pegawai dapat bekerja
kapanpun dan dimanapun.
4. Monitoring
Mempermudah
memonitor apikasi situs web
5. Infrastruktur
Sarana
infrastruktur akan dibutuhkan untuk menjalankan konsep sebuah VC.
6. Motivasi
Memotivasai
user agar on-line
7. user-friendly
Membantu
user memahami tools
H . Membangun Knowledge Creating Company
6
hal-hal yang kunci perusahaan harus lakukan untuk membuat dan mendukung
pengembangan pengetahuan dan penyebaran:
1. Upaya inovasi langsung oleh
eksekutif memiliki define bidang pengetahuan.
2. Mendorong otonomi individu untuk
memberikan ruang bagi pengembangan pengetahuan
3. Konstan mempertahankan rasa urgensi
untuk menghindarkan atau menghilangkan kebiasaaan tertanam
4. Memastikan informasi umpan balik
5. Melibatkan sebanyak mungkin dalam
proses berfikir
6. Menerapkan menengah-atas-bawah
manajemen, yang melihat manajer menengah sebagai posisi terbaik untuk membentuk
sintesis yang realistis eksekutif, aspirasi dan oprasional.
SUMBER
https://hyrra.wordpress.com/2011/10/01/implementasi-teknologi-informasi-untuk-keunggulan-kompetitif-perusahaan/
Komentar
Posting Komentar